Terabul News. Berdasarkan data dari ScienceMag, jumlah produksi sampah plastik global sejak 1950 hingga 2015 cenderung selalu menunjukkan peningkatan. Pada 1950, produksi sampah dunia ada di angka 2 juta ton per tahun. Sementara 65 tahun setelah itu, pada 2015 produksi sampah sudah ada di angka 381 juta ton per tahun. Angka ini meningkat lebih dari 190 kali lipat, dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,8 ton per tahun. Pada tahun 2019, Indonesia menghasilkan 67 juta ton sampah yang di dominasi oleh 60 % sampah organik serta 15 % sampah plastik, hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
![]() |
Kegiatan pembuatan celengan bersama anak-anak Desa Teratak Buluh |
Sampah plastik yang sangat dekat dalam kehidupan dan terus digunakan sehari-hari diantaranya adalah sedotan, kantong plastik dan botol air mineral. Seiring dengan pengguna minuman kemasan yang terus meningkat, seringkali kita melihat botol-botol plastik bertebaran dimana-mana dan tentu saja hal ini menganggu pemandangan kita. Lalu, apa yang dapat kita lakukan sebagai anak bangsa yang kreatif dan inovatif? tentu saja menjadikan sampah berguna dengan sentuhan inovasi namun tetap sederhana untuk dilakukan oleh banyak orang. Mengelola botol plastik bekas secara sederhana bukanlah hal yang sulit, kita dapat berkreatifitas dan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk sehari-hari.
Celengan Ceria, salah satu ide kreatif yang dapat dibuat dari botol minuman kemasan. Kita dapat membuat tempat untuk menyimpan uang dengan botol bekas dan tambahan kain flanel yang dibentuk lebih menarik. Dengan membuat kerajinan tangan ini, anak-anak akan menjadi lebih senang menabung. Menabung merupakan kegiatan yang baik untuk diterapkan sedari dini, dengan menabung anak-anak mampu mengelola keuangan sehingga menjadi kebiasaan yang akan selalu diterapkan hingga dewasa.
Tidak hanya mengenalkan menabung sejak dini dan mengelola sampah plastik, kegiatan yang dilaksanakan di halaman Posko Tim KUKERTA Universitas Riau ini juga turut mengajak anak-anak di Desa Teratak Buluh mengenali alam, dengan membentuk celengan ceria menjadi berbagai bentuk hewan maupun tumbuhan seperti gajah, harimau, bunga, dan buah-buahan. Edukasi ini penting untuk diberikan khususnya bagi anak-anak di usia yang masih dini, karena ilmu yang di berikan saat masa muda akan melekat hingga dewasa. (Ama)
![]() |
Kegiatan pembuatan celengan bersama anak-anak Desa Teratak Buluh |
Tidak hanya mengenalkan menabung sejak dini dan mengelola sampah plastik, kegiatan yang dilaksanakan di halaman Posko Tim KUKERTA Universitas Riau ini juga turut mengajak anak-anak di Desa Teratak Buluh mengenali alam, dengan membentuk celengan ceria menjadi berbagai bentuk hewan maupun tumbuhan seperti gajah, harimau, bunga, dan buah-buahan. Edukasi ini penting untuk diberikan khususnya bagi anak-anak di usia yang masih dini, karena ilmu yang di berikan saat masa muda akan melekat hingga dewasa. (Ama)
0 Comments